Sejak diluncurkan pada awal tahun 2025, sistem Coretax diperkenalkan sebagai upaya modernisasi administrasi perpajakan di Indonesia. Namun, banyak wajib pajak mengeluhkan berbagai kendala dalam penggunaannya, mulai dari kesulitan login, error saat menerbitkan faktur pajak, hingga kegagalan dalam mengunggah dokumen.
Akibatnya, banyak pengguna bertanya-tanya apakah penyebab utama masalah ini adalah Tibero, database utama yang digunakan oleh Coretax.
Apa Itu Tibero?
Tibero adalah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang dikembangkan oleh TmaxSoft, sebuah perusahaan teknologi asal Korea Selatan. Dibuat sebagai alternatif dari database populer seperti Oracle, Tibero diklaim memiliki performa tinggi dan sistem keamanan yang kuat.
Salah satu keunggulan utama Tibero adalah kemampuannya menangani data dalam jumlah besar serta fitur high availability yang memungkinkan sistem tetap berjalan meskipun terjadi gangguan teknis. Karena keunggulannya ini, banyak institusi besar, termasuk Coretax, memilih menggunakan Tibero sebagai database utama mereka.
Masalah yang Dialami Coretax
Beberapa faktor utama yang diduga menyebabkan masalah pada Coretax adalah:
- Belum Siap untuk Akses Massal
- Ketika banyak pengguna mengakses sistem secara bersamaan, server mengalami overload sehingga sistem menjadi lambat atau bahkan tidak dapat diakses.
- Banyaknya Bug pada Fitur Penting
- Beberapa fitur utama seperti pelaporan pajak sering mengalami error atau gagal memproses data dengan benar.
- Kapasitas Sistem yang Terbatas
- CPU, memori, dan storage yang kurang memadai menyebabkan sistem mudah mengalami gangguan saat jumlah pengguna meningkat.
- Desain Sistem yang Kurang Optimal
- Struktur pengolahan data yang tidak efisien dapat memperlambat sistem dan meningkatkan kemungkinan error.
Apakah Tibero Penyebab Utama Masalah di Coretax?
Hingga saat ini, belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa Tibero adalah penyebab utama dari berbagai permasalahan di Coretax. Sebagian besar kendala lebih disebabkan oleh kesiapan sistem yang belum optimal dan kapasitas infrastruktur yang tidak mencukupi untuk menangani lonjakan pengguna.
Meskipun Tibero digunakan sebagai database utama, masalah yang terjadi lebih cenderung berasal dari arsitektur sistem Coretax itu sendiri, termasuk perencanaan kapasitas server, optimasi query database, serta pengelolaan beban kerja.
Baca juga: Amended di Coretax Artinya? Ini Penjelasan Lengkap dan Manfaatnya!
Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang ada, penyebab utama permasalahan di Coretax lebih berkaitan dengan kesiapan sistem, kapasitas infrastruktur, dan desain aplikasi yang kurang optimal, bukan semata-mata karena penggunaan Tibero sebagai database utama. Jika Anda mengalami kendala saat menggunakan Coretax, disarankan untuk melaporkannya ke Kring Pajak agar masalah dapat segera ditangani oleh pihak terkait.
Demikian pembahasan mengenai peran Tibero dalam sistem Coretax. Semoga artikel ini membantu memahami sumber permasalahan dan memberikan gambaran lebih jelas mengenai penyebab kendala yang sering terjadi.